Makalah PRINSIP-PRINSIP DALAM PENILAIAN (Edukatif & Kebermaknaan)

MAKALAH

EVALUASI PENDIDIKAN

PRINSIP-PRINSIP DALAM PENILAIAN

(Edukatif & Kebermaknaan)

Dosen Pembimbing

M. Nursalim Azmi, M.Ag

Di susun Oleh :

KELOMPOK 3

1.      Ahlal Kamal

2.      Ahmad Jurni

3.      Ahmad Farid

4.      Erik Isbandi (M. Yusuf)

5.      Suriadi

6.      Syahbana

SEKOLAH TINGGI ILMU AL-QURAN

(STIQ AMUNTAI) 2013-2014

KATA PENGANTAR

            Alhamdulillah segala puji bagi Allah berkat rahmat taufiq serta hidayahnya lah makalah ini bisa kami selesaikan.

            Sholawat serta salam tak lupa pula kami panjatkan kehadibaan junjungan kita nabi besar Muhammad Saw.

            Makalah kami yang sederhana ini berjudul Prinsip-Prinsip Penilaian (Edukatif dan Kebermaknaan). Dalam penyusunan makalah ini kami para penyusun sempat kesulitan karna berbagai buku tentang Evaluasi telah kami kumpulkan namun di sana tidak kami temukan prinsip-prinsip penilaian (Edukatif dan Kebermaknaan). Sempat pula kami menuliskan judul di google dan hasilnya sama, tetap tidak kami temukan. Hanya sedikit yang kami temukan di google.

Tetapi sebagai Mahasiswa kami harus kritis memikirkan masalah ini, dan akhirnya ada titik terang yang kami temukan hingga makalah ini telah selesai kami buat. Namun kami menyadari tentunya ada banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran dari kawan-kawan sangat kami butuhkan.

Kelompok 3

Amuntai November 2013

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................     i

KATA PENGANTAR........................................................................................   ii

DAFTAR ISI .....................................................................................................  iii

BAB I       PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang ...........................................................................  1

B.     Rumusan Masalah ......................................................................  1

BAB II      PEMBAHASAN

1.      Prinsip Penilaian Edukatif & Kebermaknaan

A.    Pengertian Penilaian Edukatif dan Kebermaknaan  .............  2

B.     Manfaat Penilaian Edukatif dan Kebermaknaan .................  3

C.     Perbedaan Penilaian Edukatif dan Kebermaknaan ..............  5

D.    Perbandingan Antara Edukatif dan Kebermaknaan ............  7

BAB III    PENUTUP

                  Kesimpulan ......................................................................................  9

                  Saran ................................................................................................  9

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................  10



BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Paradigma baru pendidikan Indonesia saat ini, menghendaki dilakukan adanya inovasi yang terintegrasi dan kesinambungan. Salah satu wujudnya adalah inovasi yang dilakukan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Untuk mengetahui bahwa materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru dapat dikatakan berhasil atau tidak yaitu dengan memberi evaluasi kepada siswa. Dengan evaluasi maka dapat diketahui sejauh mana siswa dapat menerima mata pelajaran yang telah disampaikan oleh guru. Di antara Evaluais (penilaian) ada yang namanya Edukatif dan Kebermaknaan. Dan kali ini kami akan membahas tentang prinsip-prinsip penilaian edukatif dan kebermaknaan.

B.     Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas bisa kami rumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

1.      Apa itu Evaluasi Edukatif & Kebermaknaan?

2.      Apa manfaat Evaluasi Edukatif & Kebermaknaan?

3.      Apa perbedaan antara keduanya?

C.     Manfataan Penulisan

1.      Mengetahui pengertian Evaluasi Edukatif & Kebermaknaan.

2.      Memahami perbedaan antara keduanya.

3.      Mengetahui jenis dan cara penerapan kedua evaluasi di atas.

4.      Mampu menerapkan evaluasi tersebut ketika terjun menjadi guru nanti. insyaAllah

BAB II

PEMBAHASAN

1.      Prinsip-prinsip penilaian (evaluasi) Edukatif & Kebermaknaan

A.    Pengertian Evaluasi (Penilaian) Edukatif dan Kebermaknaan.

Evaluasi edukatif adalah suatu tes hasil belajar dimana evaluasi tersebut mempunyai suatu tujuan untuk dapat mengetahui, sudah sejauh manakah peserta didik itu telah terbentuk (sudah sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan) setelah mereka mengikuti suatu proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu, kemudian perlu diketahui juga bahwa istilah edukatif itu juga sering disebut dengan formatif dan dari kata form dapat diatikan sebagai “bentuk.”

Dengan demikian maka evaluasi edukatif merupakan suatu jenis evaluasi yang disajikan di tengah program pengajaran yang mempunyai fungsi untuk memantau (memonitor), dimana untuk dapat mengetahui kemampuan belajar siswa dalam kesehariannya pada proses kegiatan belajar mengajar demi memberikan suatu umpan balik, baik kepada siswa maupun seorang guru.

Bisaanya di sekolah-sekolah, tes penilaian edukatif itu pada umumnya ditekankan pada bahan-bahan pelajaran yang akan diajarkan oleh seorang guru, setelah guru mengadakan atau melaksanakan suatu tes edukatif, maka alangkah baiknya ditindaklanjuti lagi jika ada bagian-bagian yang memang belum dikuasai, maka sebelum dilanjutkan ke pokok bahasan baru terlebih dahulu diulangi atau dijelaskan kembali bagian-bagian mana yang sekiranya belum dikuasai atau dipahami oleh peserta didik. Dengan demikian tujuan dari evaluasi edukatif adalah untuk memperbaiki tingkat penguasaan materi dari peserta didik dan sekaligus memotivasi peserta didik serta untuk memperbaiki suatu proses pembelajaran.

Penilaian edukatif juga bisa diartikan sebagai penilaian yang dilaksanakan akhir program belajar mengajar (ketika proses pembelajaran belum sampai pada titik akhir) semua dilakukan untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar mengajar itu sendiri.

Sedangkan yang dimaksud dengan penilaian Kebermaknaan adalah suatu penilaian yang pelaksanaannya itu dilakukan pada akhir tahun atau akhir program, dan sering disebut juga dengan penilaian sumatif atau lebih sederhananya yaitu penilaian yang dilakukan pada akhir semester dari akhir tahun. Jadi, tujuannya adalah untuk melihat hasil yang dicapai oleh para siswa, yaitu seberapa jauhkah tujuan-tujuan kurikuler yang berhasil dikuasai oleh para peserta didik, dan penilaian inipun dititik beratkan pada penilaian yang berorientasi kepada produk, bukan kepada sebuah proses. Maksudnya adalah penilaian lebih mengarah kepada hasil pencapaian akhir pembelajaran tersebut.

Dan bagaimanapun , hasil yang diperoleh dari penilaian Kebermaknaan akan menjadi keputusan akhir mengingat tidak adanya kesepakatan bagi guru untuk memperbaiki kekurangan para siswa pada semester tersebut. Perubahan baru bisa dilakukan pada tahun berikutnya atau sekedar bahan untuk penyempurnaan semester berikutnya.

2.      Manfaat Penilaian (evaluasi) Edukatif dan Kebermakaaan.

Berbicara mengenai manfaat, maka evaluasi edukatif dan evaluasi kebermaknaan mempunyai banyak manfaat, baik bagi siswa, guru maupuun program itu sendiri. Manfaat tersebut antara lain, yaitu yang dikutip dari buku dasar-dasar evaluasi pendidikan :

ü  Manfaat Penilaian Edukatif

a.       Manfaat  Bagi Siswa

- Digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah mengevaluasi bahan program secara menyeluruh.

- Merupakan penguatan bagi siswa atau suatu motivasi dari dalam. Karena dengan mengetahui bahwa yang dikerjakan sudah menghasilkan skor yang tinggi sesuai dengan yang diharapkan maka siswa merasa mendapat “ anggukan kapala ”dari guru, dan ini merupakan suatu kebanggaan bahwa apa yang sudah ia miliki merupakan pengetahuan yang sudah benar. Dengan demikian maka pengatahuan itu akan bertambah membekas diingatan, sehingga ia termotivasi untuk lebih bersemangat lagi mencapai prestasi yang lebih dahsyat. Di samping itu tanda keberhasilan suatu pelajaran akan memperbesar minat siswa untuk belajar lebih giat, agar dapat mempertahankan nilai yang sudah baik itu atau memperoleh yang lebih baik lagi. Selain itu bagi siswa yang mendapatkan nilai rendah akan termotivasi untuk mengikut temannya yang mendapat nilai tinggi.

- Usaha perabaikan, dengan soal-soal yang diberikan guru. Siswa mengatui kelemahan-kelemahannya. Bahkan dengan teliti siswa mengetahui bab atau bagaimana dari bahan yang mana yang belum dikuasainya.

- ketika dilakukan proses penilaian edukatif, siswa dengan jelas dapat mengetahui bagaimana dan bahan pelajaran mana yang masih dirasakan sulit.

b.      Manfaat Bagi Guru

Dengan telah mengatahui hasil penilaian edukatif yang jalankan, maka guru :

- Mengetahui sampai sejauh mana bahan-bahan yang diajarkan sudah dapat diterima oleh siswa. Hal ini akan menentukan pola, apakah guru itu harus mengganti cara menerangkan (strategi mengajar) atau tetap dapat menggunakan cara (strategi) yang lama atau metode lama perlu dimodifikasi menjadi lebih baik lagi.

- Mengetahui bagian-bagian mana dari bahan pelajaran yang belum dipahami siswa. Apabila bagian yang belum dikuasai kebetulan merupakan bahan prasyarat bagian pelajaran yang lain, maka bagian ini harus diterangkan lagi, dan barangkali memrlukan cara atau media lain untuk memperjelas. Apabila bahan ini tidak diulangi, maka akan menganggu kelancaran pemberian bahan pelajaran selanjutnya, dan  siswa akan semakin tidak dapat menguasainya.

- Dapat meramalkan sukses dan tidaknya seluruh program yang akan diberikan.

c.       Manfaat Bagi Program Pembelajaran.

Setelah diadakan tes maka diperoleh hasil, dari hasil tersebut dapat diketahui :

- Apakah program yang diberikan merupakan program yang tepat dalam arti sesuai dengan kecakapan anak.

- Apakah program tersebut membutuhkan pengetahuan-pengetahuan prasyarat yang belum diperhitungkan.

- Apakah diperlukan alat, sarana dan prasarana untuk mempertinggi hasil yang akan dicapai.

- Apakah metode, pendekatan dan alat evaluasi yang digunakan sudah tepat.

ü  Manfaat Penilaian Kebermaknaan :

Ada beberapa manfaat, dan 3 diantaranya yang terpenting adalah :

1.  Untuk nenentukan nilai.

2. Untuk menentukan seorang anak dapat atau tidaknya mengikuti kelompok dalam menerima program berikutnya. Dalam kepentingan seperti ini maka tes Kebermaknaan  berfungsi sebagai tes prediksi.

3. Untuk mengisi catatan kemajuan belajar siswa yang akan berguna bagi orang tua siswa, pihak bimbingan dan penyuluhan di sekolah serta pihak-pihak lain apabila siswa tersebut akan pindah ke sekolah lain, akan melanjutkan belajar atau akan memasuki lapangan kerja.

3.      Perbedaan Penilaian Evaluasi Edukatif dan Kebermaknaan.

Mengingat masih banyaknya salah pengertian di antara guru-guru tentang pengaertian edukatif dan kebermaknaan maka perlu kiranya dijelaskan kembali pengertian penilaian edukatif dan kebermaknaan serta perbedaan antara kedua jenis penilaian tersebut.

      Penilaian Edukatif adalah kegiatan penilaian yang bertujuan untuk mencari atau memperoleh sebuah umpan balik (feed back), yang kemudian selanjutnya dari hasil penilaian tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki suatu proses belajar mengajar yang sedang atau yang sudah dilaksanakan. Jadi, sebenarnya pada panilaian edukatif itu tidak hanya dilakukan pada tiapa akhir pelajaran akan tetapi bisa juga ketika proses pelajaran  sedang berlangsung.

Misalnya, ketika guru sedang mengajar, guru tersebut mengajukan beberapa pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk mengecek atau mendapatkan informasi apakah siswa telah memahami apa yang baru diterangkan guru. Jika ternyata masih banyak siswa yang belum mengerti, maka tindakan guru selanjutnya ialah menambah atau memperbaiki cara mengajarnya sehingga benaar-benar dapat diserap oleh siswa.

Dari contoh tersebut, jelas bahwa penilaian edukatif tidak hanya berbentuk tes tertulis dan hanya pada akhir pelajaran, tetapi dapat pula berbentuk pertanyaan-pertanyaan lisan atau tugas-tugas yang diberikan selama pelajaran berlangsung ataupun sesudah pelajaran selesai.

Penilaian Kebermaknaan adalah penilaian yang dilakukan untuk memperoleh data atau informasi sampai dimana penguasaan atau pencapaian belajar siswa terhadap bahan pelajaran yang telah dipelajarinya selama jangka waktu tertentu. Adapun fungsi dan tujuannya ialah untuk menentukan apakah dengan nilai yang diperolehnya itu siswa dapat dinyatakan lulus. Pengertian lulus dan tidak lulus disini dapat berarti : dapat tidaknya siswa melanjutkan ke modul berikutnya, dan dapat tidaknya seorang siswa mengikuti pelajaran pada semester berikutnya, dan dapat tidaknya seorang siswa dinaikan ke kelas yang lebih tinggi.

Dari apa yang telah dikemukakan, jelas kiranya bahwa penilaian kebermaknaan tidak hanya merupakan penilaian yang dilaksanakan pada setiap akhir semester, tetapi juga dilaksanakan misalnya pada setiap modul, setiap akhir tahun ajaran ataupun evaluasi belajar tahap akhir hingga pengisian raport.

Dari uaraian diatas dapat disimpulkan perbedaan antara penilaian edukatif dan kebermaknaan  bukan terletak pada kapan atau waktu tes itu dilaksanakan, tetapi terutama pada fungsi dan tujuan tes atau penilaian itu dilaksanakan. Jika penilaian atau tes itu berfungsi dan bertujuan untuk memperoleh umpan balik dan selanjutnya digunakan untuk memperbaiki proses belajar-mengajar, maka penilaian itu disebut penilaian edukatif.

Tetapi jika penilaian itu berfungsi dan bertujuan untuk mendapatkan informasi sampai dimana prestasi atau penguasaan dan pencapaian belajar siswa yang selanjutnya diperuntukan dengan penentuan lulus tidaknya seorang siswa, maka penilaian itu disebut penilaian  kebermaknaan, sebagaimana telah kita ketahui hasil akhir akan menimbulkan makna tersendiri bagi pemiliknya.

4.      Perbandingan Antara Edukatif dan Kebermaknaan

Untuk memperoleh gambaran mengenai tes yang dilakukan pada penilaian edukatif dan kebermaknaan secara lebih mendalam, maka berikut ini akan disajikan perbandingan antara keduanya. Agar dapat diketahui tiap-tiap persamaan dan perbedaannya. Dalam membandingkan, akan ditinjau dari 4 aspek, yaitu fungsi, waktu, titik berat, atau tekanannya, alat evaluasi, cara memilih tujuan yang dievaluasi, tingkat kesulitan soal-soal tes, cara menyekor.

a. Ditinjau dari Fungsinya

- Tes Edukatif digunakan sebagai umpan balik bagi siswa, guru maupun program-program untuk menilai pelaksanaan satu unit program.

-Tes Kebermaknaan digunakan untuk memberikan tanda kepada siswa bahwa telah mengikuti suatu program, serta menentukan posisi kemampuan siswa dibandingkan dengan kawannya dalam kelompok.

b. Ditinjau dari Waktu

-       Tes Edukatif dilakukan selama pelajaran berlangsung untuk mengetahui kekurangan agar pelajaran dapat berlangsung sebaik-baiknya dan tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik.

-       Tes Kebermaknaan dilakukan pada akhir semester akhir tahun atau akhir pendidikan.

c. Ditinjau dari Titik Berat Penilaian

-       Tes Edukatif menekankan pada tingkah laku kognitif.

-       Tes Kebermaknaan sama-sama menekankan pada tingkah laku kognitif, tetapi ada kalanya pada tingkat psikomotor dan juga kadang-kadang pada afektif akan tetapi walaupun menekankan pada tingkah laku kognitif, yang diukur adalah tingkatan yang lebih tinggi.

d. Ditinjau dari Segi Alat Evaluasi

-       Tes Edukatif merupakan tes prestasi belajar yang tersusun secara baik.

-       Tes Kebermaknaan merupakan tes ujian akhir.

e. Ditinjau dari Cara Memilih Tujuan yang Dievaluasi

-       Tes Edukatif mengukur semua tujuan instruksional khusus.

-       Tes Kebermaknaan mengukur tujuan instruksional umum.

f. Ditinjau dari Tingkat Kesulitan Tes

-       Tes Edukatif belum dapat ditentukan.

-       Tes Kebermaknaan rata-rata mempunyai tingkat kesulitan antara 0,35 – 0,70, Soal yang sangat mudah dan soal yang sangat sukar.

Ditinjau dari Skoring

-      Tes Edukatif, menggunakan standar mutlak.

-      Tes Kebermaknaan, kebanyakan menggunakan standar relatif tetapi dapat pula dipakai standar mutlak.

BAB III

PENUTUP

1.      Kesimpulan

Dengan adanya penilaian edukatif, maka seorang guru dapat mengetahui keberhasilan dirinya dalam mengajar dan apabila para siswanya banyak yang belum menguasai materi ataupun belum paham dengan bahan pelajaran itu maka seorang guru dapat memperbaiki cara mengajarnya. Kemudian Penilaian Edukatif juga membawa pengaruh yang sangat besar untuk Penilaian Kebermaknaan karena apabila tes Edukatif itu sudah tercapai dengan baik maka hasilnyapun akan berimbas pada Penilaian Kebermaknaan.

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa penilaian Edukatif, dan penilaian Kebermaknaan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam pencapaian tujuan pendidikan yang ada di sekolah-sekolah. Penilaian Edukatif berfungsi dan bertujuan untuk memperoleh umpan balik dan selanjutnya digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar. Sedangkan penilaian Kebermaknaan berfungsi dan bertujuan untuk mendapatkan informasi sampai dimana prestasi atau penguasaan dan pencapaian belajar siswa yang selanjutnya diperuntukkan bagi penentuan lulus tidaknya seorang siswa tersebut.

                                         

2.      Saran

Ketika kita menjadi seorang pendidik, agar hasil pengajaran yang telah kita jalankan berjalan dengan baik dan lancar serta mendapatkan hasil yang sesuai dengan apa yang dhiharapkan maka diperlukan Penilaian (evaluasi).

   Setelah kita bahas panjang lebar tentang Penilaian Edukatif dan Kebermaknaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah penerapan tes, seorang guru harus kreatif dalam membuat soal-soal / pertanyaan-pertanyaan yang nantinya akan menjadi alat ukur dalam penilaian keberhasilan pembelajaran yang ia terapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Drs. 1997. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta : Bumi Aksara. Cet. 3.

Daryanto. 1999. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Silverius, Suke. 1991. Evaluasi Hasil Belajar Dan Umpan Balik. Jakarta : PT. Grasindo.

Sudjana, Nana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Rosdakarya.

Dr. Faridah Yusuf Tayibnapis, M.Pd 2008. Evaluasi Program dan Instroment Evaluasi Untuk Program Pendidikan dan Penelitian. Jakarta:  Rineka Cipta


Mungkin  Makalah di atas tidak tersusun rapi
silahkan download file word nya di bawah ini
 
Download File nya

Jika tidak mengerti cara download di 4shared silahkan di googling dulu "cara mendowload di 4shared"